ViralGen Referral Shopping

Saturday, March 12, 2011

CLS masuk Final kalahkan KELLY and Friend


CLS Knights belum pernah merasakan atmosfer partai puncak kompetisi basket tertinggi Tanah Air, bahkan sejak pertama kali digelar dengan nama Kobatama pada 1982.

Tanda-tanda kemenangan CLS Knights mulai terlihat di kuarter pertama ketika Pelita Jaya bermain sangat buruk dengan persentase field goal yang hanya 20 persen.

Sebaliknya, para pemain CLS Knights rata-rata membukukan field goal 50 dan 100 persen. Secara keseluruhan, Field goal CLS Knights mencapai 69 persen dan tim kebanggaan Surabaya ini menutup kuarter pertama dengan skor 23-13.

Dua tembakan three point dan satu lagi di kuarter kedua menjadikan Sandy sebagai pemain paling berbahaya pada laga ini. Hingga akhir kuarter kedua, Sandy membukukan 13 poin, sementara para pemain Pelita Jaya tak ada yang mampu mencetak poin di atas empat angka.

Pertahanan rapat CLS Knights yang menekan Pelita Jaya dari daerah pertahanan mereka benar-benar membuat Kelly Purwanto dan kawan-kawan tidak mampu mengembangkan permainan. Hal ini juga ditambah dengan masih buruknya field goal yang hanya 24 persen. Pelita Jaya hanya mampu mencetak 12 angka di kuarter kedua dan semakin tertinggal hingga 16 angka di akhir kuarter kedua.

Puncak buruknya performa Pelita Jaya terjadi di kuarter ketiga ketika tim ini hanya mampu mencetak lima angka. Pelita Jaya melakukan tujuh kali turn over yang beberapa di antaranya dikonversi menjadi lima poin oleh CLS Knights. CLS melesat hingga memimpin dengan selisih 30 angka di detik-detik akhir kuarter ketiga sebelum Pelita Jaya berhasil memperpendek jarak menjadi 30-58.

Pelita Jaya tampaknya membutuhkan keajaiban untuk mampu membalikan keadaan di mana mereka membutuhkan 28 poin minimal untuk mampu menyamakan kedudukan dengan CLS Knights. Hal tersebut hampir terjadi ketika tembakan-tembakan Ary Chandra mulai menemukan jalan mulus ke arah ring CLS Knights.

Ary Chandra mencetak enam poin dan Pelita Jaya berlari dengan selisih 14-0 di lima menit awal kuarter empat. Keajaiban bagi Pelita Jaya nampak di depan mata sebelum Febri Utomo kembali menutupnya dengan memasukan sebuah tembakan tiga angka dari posisi sulit, ketika batas waktu 24 detik mulai berbunyi. CLS Knights berhasil mempertahankan keunggulan meskipun Dimaz Muharri harus keluar lapangan setelah melakukan lima foul.

Hasil ini semakin membuktikan bagaimana semangat para pemain muda yang bekerja sama sebagai tim dengan sebuah sistem bertahan yang solid mampu mengalahkan salah satu kandidat juara yang sangat diunggulkan.

”Karena kami sudah pasti bisa masuk final, maka tentunya target kami berikut adalah menjadi juara. Kami optimistis akan hal tersebut karena tim kami cukup disiplin dalam bertahan. Kami sangat menghargai kekompakan tim sehingga pergantian peran dalam pertandingan bisa lancar dilakukan," kata asisten pelatih CLS Knights, Risdianto.

Sementara itu pelatih kepala Pelita Jaya Rastafari Horongbala, mengakui bahwa timnya bermain kurang memuaskan. ”Kali ini kami memang kalah, pemain tidak bisa menembak dengan bagus. Selain itu kekalahan yang kami alami kali ini juga karena belum ada mental juara pada diri pemain. Dari awal sudah kalah start, harusnya kami bisa mengimbangi,” ungkapnya.

No comments:

ViralGen Referral Shopping