ViralGen Referral Shopping

Tuesday, May 25, 2010

Legenda NBA dan WNBA melatih anak yatim INDONESIA


JAKARTA – Legenda basket Amerika Serikat, Sam Perkins, 48, dan Sue Wicks, 44, kemarin pagi (24/5) mulai berbagi ilmu di Indonesia. Mantan bintang NBA dan WNBA itu mengawali program Sports Envoy dengan klinik basket untuk sekitar 48 anak panti asuhan di lapangan basket Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta. Hampir dua jam Perkins dan Wicks mengajari anak-anak tersebut berbagai teknik fundamental bermain basket

Anak-anak itu berasal dari lima panti asuhan yang tersebar di Jakarta. Yakni, Nusantara, Nuruz Zahroh, Kampung Melayu, Muslimin, dan Putra Nusa Putri. Dalam program ini, Kedubes AS di Jakarta menggandeng Perbasi serta DBL Indonesia, pengelola baru IBL. Jadi, Perkins dan Wicks kemarin mendapat bantuan dari delapan pelatih dan pemain IBL, plus dua pelatih perempuan dari Perbasi.

Para pelatih IBL, antara lain, Fictor Roring (Satria Muda Jakarta), yang didapuk sebagai leader, Erwin Triono (CLS Knights Surabaya), Caesar Pulhen (Stadium Jakarta), dan Johannis Winar (Garuda Flexi Bandung). Sedangkan para pemain adalah Xaverius Prawiro (Aspac Jakarta), Andi Batam (Pelita Jaya Jakarta), Elvin Istianto (Citra Satria Jakarta), dan Jerry Lolowang (Satya Wacana Angsapura Salatiga).

Dua pelatih perempuan senior yang ikut membantu adalah Julisa Rastafari dari PB Perbasi dan Linggariati Santoso dari Pengprov Perbasi DI Jogjakarta. Panas yang menyengat tidak menyurutkan semangat para pelatih dan peserta untuk berlatih. Perkins dan Wicks yang berkali-kali harus mengelap keringat juga terus tersenyum. Tak lupa mereka sesekali berteriak menyemangati anak-anak peserta klinik.

“Senang sekali melihat mereka bahagia, seolah tanpa beban saat bermain basket. Lihatlah, mata anak-anak itu. Mereka melakukannya dengan senang hati. Sangat penting untuk membuat anak-anak bermain basket dengan hati gembira,” jelas Perkins, mantan bintang Los Angeles Lakers, Dallas Mavericks, dan Seattle SuperSonics, setelah klinik. Pendapat serupa diungkapkan Wicks. “Ini hari yang menyenangkan. Kesan yang bagus di awal program ini,” ucap perempuan yang pada 1997-2002 lalu berkiprah untuk tim WNBA New York Liberty tersebut.

Keramahan keduanya membuat anak-anak bisa berlatih dengan senang. Ternyata, banyak yang nervous ketika kali pertama melihat keduanya. Maklum, Perkins tinggi besar (206 cm). Wicks pun tinggi menjulang (191 cm). ”Saya kira tadi dia (Perkins, Red) orangnya galak. Kelihatannya kan sangar. Ternyata orang lucu dan konyol. Saya senang bisa bertemu dengannya,” aku Iman Agus Faizal, 8, anak dari Panti Asuhan Nusantara.

Para pemain dan pelatih IBL pun merasa senang mendapat kesempatan ini. Mereka mengakui bahwa program seperti ini secara tidak langsung membantu mengembangkan masa depan basket di Indonesia. ”Yang penting anak-anak itu senang basket terlebih dahulu. Setelah ini, siapa tahu mereka terus bermain basket. Poin tadi kan untuk lebih mengenalkan basket kepada anak-anak Indonesia,” komentar Ito, sapaan akrab Fictor Roring.

Pihak Kedubes AS di Jakarta juga menyatakan gembira dengan program pertama ini. ”Hubungan Indonesia dan AS sudah terjalin baik. Tapi, kami bahagia bisa turut membantu mengembangkan olahraga populer AS ini di Indonesia,” ucap Tristram Perry, public diplomacy officer Kedubes AS di Jakarta. Tadi malam program berlanjut dengan resepsi makan malam di kediaman Kedubes AS di Jakarta. Hari ini (25/5) sejumlah klinik kembali diselenggarakan di Hall A Senayan. Lalu ada acara meet and greet di Pacific Place. Malam ini Perkins dan Wicks juga akan hadir sebagai tamu dalam acara khusus DBL Indonesia, perkenalan identitas baru IBL di Hotel Four Seasons.

”Sebenarnya sejak awal program Sports Envoy ini kami sudah menggunakan identitas baru liga, termasuk dengan logo barunya. Tapi, secara resmi kami baru memperkenalkannya Selasa malam (25/5, Red). Kami senang acara itu bisa dihadiri para legenda seperti Perkins dan Wicks, plus sejumlah tamu basket penting lain dari luar negeri,” kata Azrul Ananda, direktur DBL Indonesia, commissioner baru IBL.

Rabu besok (26/5), Perkins dan Wicks melanjutkan tur ke Medan. Selama dua hari mereka juga tampil di serangkaian klinik. Di sana mereka juga akan dibantu pelatih-pelatih dan pemain-pemain IBL, plus memberikan materi khusus kepada pemain-pemain terbaik liga pelajar terbesar di Indonesia, Honda Development Basketball League (DBL) 2010, di Sumatera.
ViralGen Referral Shopping